Sabtu, 05 September 2015

PROGRAM PENDIDIKAN ISLAM DI MUSHOLLA ASY-SYIFA

PROGRAM PENDIDIKAN ISLAM DI MUSHOLLA ASY-SYIFA
Syaefudin
Fakultas Tarbiyah
Jurusan Pendidikan Agama Islam (B)

Abstrak

Muholla Asy-Syifa terkenal dengan sistem pembelajaran yang sangat mendukung anak-anak supaya bisa membaca al-Quran dengan baik dan benar, karena di samping mengajarkan makhoorijul huruf dan ilmu tajwid di situ juga menggunakan sisitem pengajaran “mengulang bacaan sampai di pindah oleh gurunya”. Sistem pengajaran yang demikian ternyata sangat efektif dan mendapatkan hasil yang maksimal. Permasalahannya yaitu, Bagaimana program dan sistem pembelajaran yang ada di musholla Asy-Syifa?. penelitian ini bertujuan untuk mengetahui lebih jauh  tentang program pendidikan yang ada di musholla Asy-Syifa. Program pendidikan di Musholla Asy-Syifa itu memiliki sistem penagajaran yang berbeda dengan Musholla lain yang ada di desa Pengarengan. Ada beberapa yang membedakan musholla Asy-Syifa dengan yang lain, seperti : Pengajaran al-Qur’an, Pengajaran Tajwid, dan Pengajaran marhabanan. 

Kata kunci: Program pendidikan, sisitem pengajaran, guru yang berkompeten, alumni yang bermutu.
A.  Pendahuluan
1.    Latar Belakang Masalah
       Di desa Pengarengan banyak musholla yang mempunyai program pendidikan keagamaan di dalamnya, namun hanya musholla Asy-Syifa lah yang mempunyai program pendidikan berbeda dengan musholla  lainnya. Itu karena musholla Asy-Syifa tidak hanya memberikan bimbingan al-Qur’an saja tapi juga mengajarkan dasar-dasar tentang bacaan sholat wajib kepada anak-anak yang masih kecil. Selain itu juga mengajarkan tentang bagaimana tata cara supaya anak-anak bisa mengaji al-Qur’an dengan baik dan benar yaitu dengan memberikan bimbingan tentang makhoorijul huruf dan ilmu tajwid.
        Muholla Asy-Syifa terkenal dengan sisitem pembelajaran yang sangat mendukung anak-anak supaya bisa membaca al-Qur’an dengan baik dan benar, karena di samping mengajarkan makhoorijul huruf dan ilmu tajwid di situ juga menggunakan sisitem pengajaran “mengulang bacaan sampai di pindah oleh gurunya”. Sistem pengajaran yang demikian ternyata sangat efektif dan mendapatkan hasil yang maksimal. Menurut pengasuh mushollah Asy-Syifa mengatakan bahwa memang sistem seperti ini menghabiskan proses yang cukup lama tapi karena meliahat hasil yang demikian maka sistem ini tetap akan dipertahankan.
        Sampai sekarang musholla Asy-Syifa masih terkenal dengan kualitas pendidikan yang baik, dan masyarakatpun telah mengakuinya. Hal ini tak lain karena program dan sisitemnya yang mendukung serta gurunya yang berkompeten. Dalam hal ini guru sangat berperan sekali untuk melaksanakan jalannya pendidikan yang ada di dalam musholla Asy-Syifa, karena tanpa guru mungkin program pendidikan tersebut tidak bisa bertahan samapai sekarang ini. Di samping berkompeten kesabaran juga sudah tertanam dalam diri guru yang ada di musholla Asy-Syifa sehingga samapai sekarang program yang ada di dalamanya masih tetap eksis dan akhirnya mampu mencetak alumni-alumni yang berkualitas baik. Buktinya mereka mampu mengaji al-Qur’an dengan baik dan benar serta bisa mempraktikan sholat dengan seluruh bacaan-bacaannya. Itulah yang menjadikan nama musholla Asy-Syifa baik di mata masyarakat pengarengan.

2.    Rumusan Masalah
        Berdasarkan latar belakang di atas dapat dirumuskan “ Bagaimana program dan sistem pembelajaran yang ada di musholla Asy-Syifa ?”

3.    Tujuan
        Adapun penelitian ini bertujuan untuk mengetahui lebih jauh  tentang program pendidikan yang ada di musholla Asy-Syifa.


    
B.  Pembahasan
1.    Program Pendidikan di Musholla Asy-Syifa
          Sebelum saya membahas tentang program pendidikan yang ada di musholla Asy-Syifa, akan lebih enak kalau kita bahas dulu tentang arti dari program dan juga arti dari pendidikan. Dalam kamus ilmiyah  menyebutkan bahwa program adalah rancangan suatu kegiatan, sedangkan kata pendidikan menurut KBBI yaitu proses pengubahan sikap dan tata  laku  seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan  pelatihan. Dengan demikian  kalau  kita gabungkan maka program pendidikan yaitu suatu rancangan kegiatan yang isinya yaitu proses  pengubahan  sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam  usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan. Armai Arief (2004: 4), Pendidikan Islam yaitu konsep berfikir yang bersifat mendalam dan terperinci tentang masalah kependidikan yang bersumberkan ajaran Islam.
        Program pendidikan ini bertujuan untuk membentuk jiwa-jiwa anak yang religi yang akhirnya nanti bisa membedakan mana yang harus dilakukan dan mana yang harus ditinggalkan. Hal ini juga nanti sangat membantu orang tua untuk mengarahkan anaknya kejalan yang sesuai agama. Di usia anak-anak mereka yang mayoritas belum baligh sangat tepat sekali kalau diberikan pelajaran-pelajaran seperti yang ada dalam pendidikan tersebut. Sudah sepantasnya mereke mendapatkan pendidikan yang seperti itu, karena belajar itu tidak ada batasan umur baik untuk memulai ataupun mengakihirinya, sepeti ada hadits yang mengatkan “tuntutlah ilmu dari ayunan sampai ke liang lahat”. Hadits tersebut menunjukan bahwa menuntut ilmu itu tidak ada batasannya.
        Musholla Asy-Syifa yang bertempat di desa Pengarengan Blok Wage sangat memberikan manfa’at dan dampak positif bagi masyarakat sekitar. Karena disampaing setiap harinya berfungsi sebagai tempat shalat, di situ juga berfungsi sebagai wadah untuk mencetak anak-anak yang mampu membaca al-Qur’an serta mampu mempraktekan ibadah-ibadah yang telah diajarkannya, seperti wudlu, shalat dan yang lainnya. Kegiatan pengajian biasa dilaksanakan setelah salat maghrib, namun anak-anak diharuskan berangkat dari rumah sebelum maghrib sebab mereka diwajibkan untuk mengikuti shalat berjama’ah bersama samapai aurod selesai dan baru kemudian melaksanakan pengajian.
        Musholla Asy-Syifa memang sangat berperan sekali dalam hal memberikan pendidikan kepada anak-anak yang ada di sekitarnya. Dan masyarakat blok Wage harus bersyukur dengan hal tersebut, karena masih ada yang mau mendidik anak-anaknya tentang baca al-Quran dan peraktek ibadah. Sehingga kelak anak-anak mereka mampu membaca al-Quran dengan baik dan benar serta mampu beribadah kepada Allah SWT. Dengan menyuruh anak-anaknya belajar di musholla tersebut berarti orang tua sudah menjalankaan salah satu tugasnya sebagai orang tua dalam hal memberikan pendidikan lewat musholla tersebut. Sri Maryati (2007:12), mengatakan bahwa setiap anak hendaknya diberi pendidikan agama yang cukup agar kelak menjadi insan yang bertakwa. Namun banyak sekali orang tua yang sibuk dengan pekerjaannya atau bahkan orang tuanya sendiri tidak mengerti tentang agama, sehingga mereka hanya bisa memberikan pendidikan tentang agama lewat program pendidikan yang ada di musholla.
        Program pendidikan yang ada di musholla Asy-syifa sudah cukup lama berjalan hingga sekarang. Yang paling ditekankan dalam program pendidikan tersebut yaitu tentang tata cara baca al-Quran yang sesuai dengan tajwid dan makhrojnya, supaya ketika anak-anak selesai belajar ngaji di situ mereka mampu membaca al-Quran dengan baik, benar dan tartil. Dalam al-Quran juga disebutkan :
وَرَتِّلِ الْقُرْ انَ تَرْتِيْلًا {المزمل :٤}
Artinya : “Dan bacalah Quran itu dengan tartil (QS. Al-Muzammil : 4)”
Ayat di atas menjelaskan bahwa dalam membaca al-Quran itu harus dengan tartil tidak boleh asal-asalan. Seseorang tidak mungkin bisa membaca Al-Quran dengan baik dan benar kalau tidak mengerti dan faham tentang ilmu tajwid, kita tidak bisa lepas dari tajwid ketika membaca al-Quran. Oleh karena itu di Musholla Asy-Syifa dari dulu sampai sekarang tetap menerapkan pelajaran tajwid untuk anak-anak yang belajar ngaji di situ. Selain mengajarkan tajwid juga di situ sekaligus menerapkan makhrojnya, agar anak-anak mampu membaca al-Quran sesuai dengan makhrojnya. Penerapan yang demikian cukup bagus, karena bertujuan untuk mendapatkan hasil yang maksimal.
             Beberapa program  yang diterpakan dalam Musholla Asy-Syifa :
1.         Pengajian al-Quran
2.         Pengajian Tajwid
3.         Hafalan-hafalan tentang bacaan sholat dan wudlu
4.         Marhabanan dengan membaca ktab Al-Barzanji
        Kegiatan-kegiata di atas ada yang dilaksanakan setiap hari seperti belajar Al-Qur’an, Tajwid, dan hafalan-hafalan tentang bacaan shalat, dan wudlu. Sedangkan marhabanan itu dilaksanakan setiap minggu sekali yaitu pada malam senin setelah setelah shalat Isya.
          Dari pendapat di atas pada dasarnya saling melengkapi bahwa program pendidikan itu suatu upaya untuk merubah karakter dan mendewasakan seseorang serta dalam segala aspek yang akhirnya menjadi generasi penerus yang bertanggung jawab.

2.    Sistem Pengajaran
          Program pendidikan di Musholla Asy-Syifa itu memiliki sistem penagajaran yang berbeda dengan Musholla lain yang ada di desa Pengarengan. Ada beberapa yang membedakan musholla Asy-Syifa dengan yang lain, seperti:
a.    Pengajaran al-Quran
          Sistem pengajarannya yaitu dengan menggunakan berulang-ulang terus sampai di pindah oleh gurunya. Jadi sebelum anak itu lancar membacanya, anak tersebut terus berulang-ulang membacanya sampai lancar dan sesuai dengan tajwid serta makhrojnya. Sistem seperti ini memang membutuhkan waktu yang cukup lama untuk bisa khatam sampai 30 Juz. Namun pengasuh Musholla Asy-Syifa tetap mempertahankan sistem ini karena melihat hasilnya yang memuaskan.


b.    Pengajaran Tajwid
          Tajwid ini diajarkan dan sekaligus dipraktekan pada saat anak-anak maju untuk meyetorkan al-Quran. Dengan begitu anak-anak akan lebih mudah untuk menerapkan tajwid dengan al-Quran. Dan nanti pada saat pementasan khataman al-Quran anak-anak secara langsung di suruh membaca al-Quran sesuai keinginan guru dan sekaligus di tanya tentang tajwidnya. Hal yang semacam ini merupakan satu-satunya yang ada di musholla Pengaraengan.
c.    Pengajaran tentang hafalan
     Hafalan ini diajarkan secara bersama-sama dan gurunya langsung yang menyimak. Hafalan ini dilaksanakan setiap hari setelah selesai jama’ah shalat maghrib sebelum mengaji al-Quran. sebenarnya anak-anak ini tidak di beri buku atau tulisan yang nantinya di suruh untuk dihafalkan terlebih dahulu, tapi sebelum hafal awalnya mereka hanya mendengarkan anak-anak  yang sudah hafal dan lama kelamaan mereka hafal. Mayoritas anak-anak yang megikuti hafalan  masih  kecil,  jadi apa yang dihafalkan itu belum mengerti fungsinya untuk apa, Tapi setelah dewasa pasti mereka mengerti fungsinya untuk apa.
d. Pengajaran tentang Marhabanan
     Marhabanan merupakan salah satu rutinitas warga Nahdliyyin yang didalamnya itu dibacakan kitab Al-Barzanji. Soeleiman Fadeli dan Mohammad Subhan (2007:116), mengatakan bahwa nama Barzanji dikenal luas sekali. Barzanji adalah sebuah kitab yang berisi sya’ir-sya’ir ungkapan cinta kepada Nabi Muhammad SAW. Kitab ini biasa dibaca ketika mereka mempunyai hajat, seperti peringatan mauid Nabi, upacara pemberian nama bayi, upacara pernikahan, khitanan, dan lain sebagainya. Acara tersebut biasa dikenal dengan nama barzanjen atau barzanjian. Di Musholla Asy-Syifa ini biasa dilaksanakan setiap malam senin setelah shalat Isya, yang diikuti oleh anak-anak yang mengaji di situ. Namun hanya yang sedikit dewasa. Dan sistem pengajarannya bagi anak-anak yang belum bisa baca yaitu dengan menyuruh mereka untuk membawa kitab barzanji kemudian menyimaknya pada saat ada yang membaca. Yang demikian terus dilaksanakan samapai pada saat dia bisa baru dai di suruh untuk membacanya.

3.    Guru yang Berkompeten
       Salah satu yang menjadikan program pendidikan di Musholla Asy-Syifa itu sampai seperti yang telah dijelaskan di atas tak lain karena gurunya yang berkompeten. Guru yang menjadi pengajar di Musholla Asy-Syifa merupakan lulusan  pesantren salaf, dan beliau belajar di pesantren tersebut hingga lulus dan sudah barang pasti  beliau sudah punya sanad yang muttashil. Sehingga beliau boleh mengajarkan ilmu yang didapat dari pesantren untun anak-anak yang ada di lingkungan masyarakatanya.
        Peran guru dalam mendidik muridnya itu sangat penting. Banyak guru-guru yang hanya menyandang titel guru tapi tidak sepenuhnya bertanggung jawab terhadap muridnya. Guru yang dibutuhkan oleh setiap murid itu pastinya guru yang berkompeten dan guru yang mampu bertanggung jawab penuh atas tugasnya sebagai guru. Dan di musholla Asy-Syifa ini sudah membuktikan bahwa gurunya itu berkompeten, karena mampu mencetak anak-anak yang bisa membaca Al-Qur’an dan bisa mempraktekan Ibadah melalui program pendidikannya.
        Program yang dibawanya bisa bertahan seperti itu juga karena keistiqomahan  yang sudah menempel di dalam hatinya. Dalam hali ini istiqomah sangat penting untuk seorang guru, apalagi yang notabenya sebagai guru ngaji. Begitu berat tanggung jawab seorang guru dan begitu luar biasa seorang guru yang mempunyai keistiqomahan. Loyalitas serta keikhlasan yang diberikan kepada muridnya. Sehingga Muhammad bin Ahmad Nabhan dalam kitab Alaa Laa Tanaalu Al-‘Ilma mengatakan bahwa seorang guru yang memberikan pemahamn satu huruf  itu berhak menerima satu dirham. Hal ini menunjukan begitu mulianya seorang guru. Maka dari itu mulai sekarang dan sampai kapanpun kita harus menghormati dan memuliakan guru sampai kapanpun.

4.    Lulusan yang Berkualitas
        Anak-anak yang belajar mengaji di Musholla Asy-Ayifa sampai selesai, mayoritas bisa menjadi anak yang sesuai dengan apa yang diinginkan oleh orang tuanya. Karena mereka mampu membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar sesuai tajwid dan makhrojnya, mereka juga bisa hafal bacaan-bacaan tentang shalat, wudlu dan sekaligus mampu untuk mempraktekannya. Kemudian samapai sekarang alumni-alumni musholla Asy-Syifa selalu tampil di depan pada saat ada acara-acara hari besar islam, dan ketika ada warga yang punya hajat untuk mengadakan acara seperti Aqiqahan, tujuh bulanan dan lain sebagainya, ternyata alumni musholla Asy-Syifa lah yang berperan didalamnya. Hal ini menunjukan bahwa musholla Asy-Syifa mampu menumbuhkan alumni-alumni yang berkualitas dan berani tampil di masyarakat.

C.    Penutup
1. Simpulan
       Simpulannya yaitu bahwa musholla Asy-Syifa merupakan musholla yang mempunyai karakter berbeda dengan musholla-musholla lain yang ada di Pengarengan. Perbedaan tersebut terletak pada : Program pendidikan dan sistem pembelajaran/ pengajaran.
       Di Musholla Asy-Syifa juga mempunyai guru berkompeten dan loyalitas tinggi, serta musholla Asy-Syifa mampu mencetak alumni-alumni yang berkualitas.
2. Saran
       Harapannya kepada para pembaca untuk mencoba menerapkan program pendidikan seperti yang telah dijelaskan di atas.


DAFTAR PUSTAKA
Arief, Armai. 2004. Sejarah Pertumbuhan dan Perkembangan Lembaga Pendidikan Islam Klasik. Bandung: Angkasa
Darmawan, Darmawan, Hendro. 2010. Kamus Ilmiyah Populer Lengkap. Yogyakarta: Bintang Cemerlang
Fadeli,Sulaeman, Mohammad Subhan. 2007. Antologi Sejarah Istilah Amaliah Uswah NU. Surabaya: Khalista
Maryati, Sri, 2007. Hidup Sehat Menurut Islam. Jakarta: PT Perca
Muhammad bin Ahmad Nabhan. Alaa Laa Tanalu Al-‘Ilmi, Surabaya
Syafi’i, Mas’ud. 1967. Pelajaran Tajwid. Bandung: Putra Jaya





















0 komentar:

Posting Komentar