PROGRAM PENDIDIKAN ISLAM DI MUSHOLLA
ASY-SYIFA
Syaefudin
Fakultas
Tarbiyah
Jurusan Pendidikan
Agama Islam (B)
Abstrak
Muholla
Asy-Syifa terkenal dengan sistem pembelajaran yang sangat mendukung anak-anak
supaya bisa membaca al-Quran dengan baik dan benar, karena di samping
mengajarkan makhoorijul huruf dan ilmu tajwid di situ juga menggunakan sisitem
pengajaran “mengulang bacaan sampai di pindah oleh gurunya”. Sistem pengajaran
yang demikian ternyata sangat efektif dan mendapatkan hasil yang maksimal.
Permasalahannya yaitu, Bagaimana program dan sistem pembelajaran yang ada di
musholla Asy-Syifa?. penelitian ini bertujuan untuk mengetahui lebih jauh tentang program pendidikan yang ada di
musholla Asy-Syifa. Program pendidikan di Musholla Asy-Syifa itu memiliki
sistem penagajaran yang berbeda dengan Musholla lain yang ada di desa
Pengarengan. Ada beberapa yang membedakan musholla Asy-Syifa dengan yang lain,
seperti : Pengajaran al-Qur’an, Pengajaran Tajwid, dan Pengajaran
marhabanan.
Kata kunci: Program
pendidikan, sisitem pengajaran, guru yang berkompeten, alumni yang bermutu.
A. Pendahuluan
1. Latar Belakang Masalah
Di desa Pengarengan banyak musholla yang mempunyai
program pendidikan keagamaan di dalamnya, namun hanya musholla Asy-Syifa lah
yang mempunyai program pendidikan berbeda dengan musholla lainnya. Itu karena musholla Asy-Syifa tidak
hanya memberikan bimbingan al-Qur’an saja tapi juga mengajarkan dasar-dasar
tentang bacaan sholat wajib kepada anak-anak yang masih kecil. Selain itu juga
mengajarkan tentang bagaimana tata cara supaya anak-anak bisa mengaji al-Qur’an
dengan baik dan benar yaitu dengan memberikan bimbingan tentang makhoorijul
huruf dan ilmu tajwid.
Muholla
Asy-Syifa terkenal dengan sisitem pembelajaran yang sangat mendukung anak-anak
supaya bisa membaca al-Qur’an dengan baik dan benar, karena di samping
mengajarkan makhoorijul huruf dan ilmu tajwid di situ juga menggunakan sisitem
pengajaran “mengulang bacaan sampai di pindah oleh gurunya”. Sistem pengajaran
yang demikian ternyata sangat efektif dan mendapatkan hasil yang maksimal. Menurut
pengasuh mushollah Asy-Syifa mengatakan bahwa memang sistem seperti ini menghabiskan
proses yang cukup lama tapi karena meliahat hasil yang demikian maka sistem ini
tetap akan dipertahankan.
Sampai
sekarang musholla Asy-Syifa masih terkenal dengan kualitas pendidikan yang baik,
dan masyarakatpun telah mengakuinya. Hal ini tak lain karena program dan
sisitemnya yang mendukung serta gurunya yang berkompeten. Dalam hal ini guru
sangat berperan sekali untuk melaksanakan jalannya pendidikan yang ada di dalam
musholla Asy-Syifa, karena tanpa guru mungkin program pendidikan tersebut tidak
bisa bertahan samapai sekarang ini. Di samping berkompeten kesabaran juga sudah
tertanam dalam diri guru yang ada di musholla Asy-Syifa sehingga samapai
sekarang program yang ada di dalamanya masih tetap eksis dan akhirnya mampu
mencetak alumni-alumni yang berkualitas baik. Buktinya mereka mampu mengaji al-Qur’an
dengan baik dan benar serta bisa mempraktikan sholat dengan seluruh
bacaan-bacaannya. Itulah yang menjadikan nama musholla Asy-Syifa baik di mata
masyarakat pengarengan.
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan
latar belakang di atas dapat dirumuskan “ Bagaimana program dan sistem
pembelajaran yang ada di musholla Asy-Syifa ?”
3. Tujuan
Adapun
penelitian ini bertujuan untuk mengetahui lebih jauh tentang program pendidikan yang ada di
musholla Asy-Syifa.
B. Pembahasan
1. Program Pendidikan di Musholla Asy-Syifa
Sebelum
saya membahas tentang program pendidikan yang ada di musholla Asy-Syifa, akan
lebih enak kalau kita bahas dulu tentang arti dari program dan juga arti dari
pendidikan. Dalam kamus ilmiyah menyebutkan
bahwa program adalah rancangan suatu kegiatan, sedangkan kata pendidikan
menurut KBBI yaitu proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang
atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran
dan pelatihan. Dengan demikian kalau kita gabungkan maka program pendidikan yaitu
suatu rancangan kegiatan yang isinya yaitu proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok
orang dalam usaha mendewasakan manusia
melalui upaya pengajaran dan pelatihan. Armai Arief (2004: 4), Pendidikan Islam
yaitu konsep berfikir yang bersifat mendalam dan terperinci tentang masalah
kependidikan yang bersumberkan ajaran Islam.
Program pendidikan ini bertujuan untuk
membentuk jiwa-jiwa anak yang religi yang akhirnya nanti bisa membedakan mana
yang harus dilakukan dan mana yang harus ditinggalkan. Hal ini juga nanti
sangat membantu orang tua untuk mengarahkan anaknya kejalan yang sesuai agama. Di
usia anak-anak mereka yang mayoritas belum baligh sangat tepat sekali kalau
diberikan pelajaran-pelajaran seperti yang ada dalam pendidikan tersebut. Sudah
sepantasnya mereke mendapatkan pendidikan yang seperti itu, karena belajar itu
tidak ada batasan umur baik untuk memulai ataupun mengakihirinya, sepeti ada
hadits yang mengatkan “tuntutlah ilmu dari ayunan sampai ke liang lahat”.
Hadits tersebut menunjukan bahwa menuntut ilmu itu tidak ada batasannya.
Musholla Asy-Syifa yang bertempat di desa
Pengarengan Blok Wage sangat memberikan manfa’at dan dampak positif bagi
masyarakat sekitar. Karena disampaing setiap harinya berfungsi sebagai tempat shalat,
di situ juga berfungsi sebagai wadah untuk mencetak anak-anak yang mampu
membaca al-Qur’an serta mampu mempraktekan ibadah-ibadah yang telah
diajarkannya, seperti wudlu, shalat dan yang lainnya. Kegiatan pengajian biasa
dilaksanakan setelah salat maghrib, namun anak-anak diharuskan berangkat dari
rumah sebelum maghrib sebab mereka diwajibkan untuk mengikuti shalat berjama’ah
bersama samapai aurod selesai dan baru kemudian melaksanakan pengajian.
Musholla Asy-Syifa memang sangat berperan
sekali dalam hal memberikan pendidikan kepada anak-anak yang ada di sekitarnya.
Dan masyarakat blok Wage harus bersyukur dengan hal tersebut, karena masih ada
yang mau mendidik anak-anaknya tentang baca al-Quran dan peraktek ibadah.
Sehingga kelak anak-anak mereka mampu membaca al-Quran dengan baik dan benar
serta mampu beribadah kepada Allah SWT. Dengan menyuruh anak-anaknya belajar di
musholla tersebut berarti orang tua sudah menjalankaan salah satu tugasnya
sebagai orang tua dalam hal memberikan pendidikan lewat musholla tersebut. Sri
Maryati (2007:12), mengatakan bahwa setiap anak hendaknya diberi pendidikan
agama yang cukup agar kelak menjadi insan yang bertakwa. Namun banyak sekali
orang tua yang sibuk dengan pekerjaannya atau bahkan orang tuanya sendiri tidak
mengerti tentang agama, sehingga mereka hanya bisa memberikan pendidikan tentang
agama lewat program pendidikan yang ada di musholla.
Program pendidikan yang ada di musholla
Asy-syifa sudah cukup lama berjalan hingga sekarang. Yang paling ditekankan
dalam program pendidikan tersebut yaitu tentang tata cara baca al-Quran yang
sesuai dengan tajwid dan makhrojnya, supaya ketika anak-anak selesai belajar
ngaji di situ mereka mampu membaca al-Quran dengan baik, benar dan tartil.
Dalam al-Quran juga disebutkan :
وَرَتِّلِ
الْقُرْ انَ تَرْتِيْلًا {المزمل :٤}
Artinya
: “Dan bacalah Quran itu dengan tartil (QS. Al-Muzammil : 4)”
Ayat di atas menjelaskan bahwa dalam membaca al-Quran
itu harus dengan tartil tidak boleh asal-asalan. Seseorang tidak mungkin bisa
membaca Al-Quran dengan baik dan benar kalau tidak mengerti dan faham tentang
ilmu tajwid, kita tidak bisa lepas dari tajwid ketika membaca al-Quran. Oleh
karena itu di Musholla Asy-Syifa dari dulu sampai sekarang tetap menerapkan
pelajaran tajwid untuk anak-anak yang belajar ngaji di situ. Selain mengajarkan
tajwid juga di situ sekaligus menerapkan makhrojnya, agar anak-anak mampu
membaca al-Quran sesuai dengan makhrojnya. Penerapan yang demikian cukup bagus,
karena bertujuan untuk mendapatkan hasil yang maksimal.
Beberapa program yang diterpakan dalam Musholla Asy-Syifa :
1.
Pengajian al-Quran
2.
Pengajian Tajwid
3.
Hafalan-hafalan
tentang bacaan sholat dan wudlu
4.
Marhabanan
dengan membaca ktab Al-Barzanji
Kegiatan-kegiata di atas ada yang
dilaksanakan setiap hari seperti belajar Al-Qur’an, Tajwid, dan hafalan-hafalan
tentang bacaan shalat, dan wudlu. Sedangkan marhabanan itu dilaksanakan setiap
minggu sekali yaitu pada malam senin setelah setelah shalat Isya.
Dari pendapat di atas pada dasarnya saling
melengkapi bahwa program pendidikan itu suatu upaya untuk merubah karakter dan
mendewasakan seseorang serta dalam segala aspek yang akhirnya menjadi generasi penerus
yang bertanggung jawab.
2. Sistem Pengajaran
Program
pendidikan di Musholla Asy-Syifa itu memiliki sistem penagajaran yang berbeda
dengan Musholla lain yang ada di desa Pengarengan. Ada beberapa yang membedakan
musholla Asy-Syifa dengan yang lain, seperti:
a. Pengajaran
al-Quran
Sistem
pengajarannya yaitu dengan menggunakan berulang-ulang terus sampai di pindah
oleh gurunya. Jadi sebelum anak itu lancar membacanya, anak tersebut terus
berulang-ulang membacanya sampai lancar dan sesuai dengan tajwid serta
makhrojnya. Sistem seperti ini memang membutuhkan waktu yang cukup lama untuk
bisa khatam sampai 30 Juz. Namun pengasuh Musholla Asy-Syifa tetap
mempertahankan sistem ini karena melihat hasilnya yang memuaskan.
b. Pengajaran
Tajwid
Tajwid
ini diajarkan dan sekaligus dipraktekan pada saat anak-anak maju untuk
meyetorkan al-Quran. Dengan begitu anak-anak akan lebih mudah untuk menerapkan
tajwid dengan al-Quran. Dan nanti pada saat pementasan khataman al-Quran
anak-anak secara langsung di suruh membaca al-Quran sesuai keinginan guru dan
sekaligus di tanya tentang tajwidnya. Hal yang semacam ini merupakan
satu-satunya yang ada di musholla Pengaraengan.
c.
Pengajaran
tentang hafalan
Hafalan
ini diajarkan secara bersama-sama dan gurunya langsung yang menyimak. Hafalan
ini dilaksanakan setiap hari setelah selesai jama’ah shalat maghrib sebelum mengaji
al-Quran. sebenarnya anak-anak ini tidak di beri buku atau tulisan yang
nantinya di suruh untuk dihafalkan terlebih dahulu, tapi sebelum hafal awalnya
mereka hanya mendengarkan anak-anak yang
sudah hafal dan lama kelamaan mereka hafal. Mayoritas anak-anak yang megikuti
hafalan masih kecil, jadi apa yang dihafalkan itu belum mengerti
fungsinya untuk apa, Tapi setelah dewasa pasti mereka mengerti fungsinya untuk
apa.
d.
Pengajaran tentang Marhabanan
Marhabanan
merupakan salah satu rutinitas warga Nahdliyyin yang didalamnya itu dibacakan
kitab Al-Barzanji. Soeleiman Fadeli dan Mohammad Subhan (2007:116), mengatakan
bahwa nama Barzanji dikenal luas sekali. Barzanji adalah sebuah kitab yang
berisi sya’ir-sya’ir ungkapan cinta kepada Nabi Muhammad SAW. Kitab ini biasa
dibaca ketika mereka mempunyai hajat, seperti peringatan mauid Nabi, upacara
pemberian nama bayi, upacara pernikahan, khitanan, dan lain sebagainya. Acara
tersebut biasa dikenal dengan nama barzanjen atau barzanjian. Di Musholla
Asy-Syifa ini biasa dilaksanakan setiap malam senin setelah shalat Isya, yang
diikuti oleh anak-anak yang mengaji di situ. Namun hanya yang sedikit dewasa.
Dan sistem pengajarannya bagi anak-anak yang belum bisa baca yaitu dengan
menyuruh mereka untuk membawa kitab barzanji kemudian menyimaknya pada saat ada
yang membaca. Yang demikian terus dilaksanakan samapai pada saat dia bisa baru
dai di suruh untuk membacanya.
3. Guru yang Berkompeten
Salah satu yang
menjadikan program pendidikan di Musholla Asy-Syifa itu sampai seperti yang
telah dijelaskan di atas tak lain karena gurunya yang berkompeten. Guru yang
menjadi pengajar di Musholla Asy-Syifa merupakan lulusan pesantren salaf, dan beliau belajar di
pesantren tersebut hingga lulus dan sudah barang pasti beliau sudah punya sanad yang muttashil.
Sehingga beliau boleh mengajarkan ilmu yang didapat dari pesantren untun
anak-anak yang ada di lingkungan masyarakatanya.
Peran
guru dalam mendidik muridnya itu sangat penting. Banyak guru-guru yang hanya
menyandang titel guru tapi tidak sepenuhnya bertanggung jawab terhadap
muridnya. Guru yang dibutuhkan oleh setiap murid itu pastinya guru yang
berkompeten dan guru yang mampu bertanggung jawab penuh atas tugasnya sebagai
guru. Dan di musholla Asy-Syifa ini sudah membuktikan bahwa gurunya itu
berkompeten, karena mampu mencetak anak-anak yang bisa membaca Al-Qur’an dan
bisa mempraktekan Ibadah melalui program pendidikannya.
Program
yang dibawanya bisa bertahan seperti itu juga karena keistiqomahan yang sudah menempel di dalam hatinya. Dalam
hali ini istiqomah sangat penting untuk seorang guru, apalagi yang notabenya
sebagai guru ngaji. Begitu berat tanggung jawab seorang guru dan begitu luar
biasa seorang guru yang mempunyai keistiqomahan. Loyalitas serta keikhlasan
yang diberikan kepada muridnya. Sehingga Muhammad bin Ahmad Nabhan dalam kitab
Alaa Laa Tanaalu Al-‘Ilma mengatakan bahwa seorang guru yang memberikan
pemahamn satu huruf itu berhak menerima
satu dirham. Hal ini menunjukan begitu mulianya seorang guru. Maka dari itu
mulai sekarang dan sampai kapanpun kita harus menghormati dan memuliakan guru sampai
kapanpun.
4. Lulusan yang Berkualitas
Anak-anak
yang belajar mengaji di Musholla Asy-Ayifa sampai selesai, mayoritas bisa
menjadi anak yang sesuai dengan apa yang diinginkan oleh orang tuanya. Karena
mereka mampu membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar sesuai tajwid dan
makhrojnya, mereka juga bisa hafal bacaan-bacaan tentang shalat, wudlu dan
sekaligus mampu untuk mempraktekannya. Kemudian samapai sekarang alumni-alumni
musholla Asy-Syifa selalu tampil di depan pada saat ada acara-acara hari besar
islam, dan ketika ada warga yang punya hajat untuk mengadakan acara seperti
Aqiqahan, tujuh bulanan dan lain sebagainya, ternyata alumni musholla Asy-Syifa
lah yang berperan didalamnya. Hal ini menunjukan bahwa musholla Asy-Syifa mampu
menumbuhkan alumni-alumni yang berkualitas dan berani tampil di masyarakat.
C. Penutup
1. Simpulan
Simpulannya yaitu bahwa musholla Asy-Syifa merupakan musholla
yang mempunyai karakter berbeda dengan musholla-musholla lain yang ada di
Pengarengan. Perbedaan tersebut terletak pada : Program pendidikan dan sistem
pembelajaran/ pengajaran.
Di
Musholla Asy-Syifa juga mempunyai guru berkompeten dan loyalitas tinggi, serta
musholla Asy-Syifa mampu mencetak alumni-alumni yang berkualitas.
2. Saran
Harapannya
kepada para pembaca untuk mencoba menerapkan program pendidikan seperti yang
telah dijelaskan di atas.
DAFTAR PUSTAKA
Arief, Armai. 2004.
Sejarah Pertumbuhan dan Perkembangan Lembaga Pendidikan Islam Klasik. Bandung: Angkasa
Darmawan, Darmawan,
Hendro. 2010. Kamus Ilmiyah Populer Lengkap. Yogyakarta: Bintang
Cemerlang
Fadeli,Sulaeman,
Mohammad Subhan. 2007. Antologi Sejarah Istilah Amaliah Uswah NU.
Surabaya: Khalista
Maryati, Sri, 2007. Hidup
Sehat Menurut Islam. Jakarta: PT Perca
Muhammad bin Ahmad
Nabhan. Alaa Laa Tanalu Al-‘Ilmi, Surabaya
Syafi’i, Mas’ud. 1967. Pelajaran
Tajwid. Bandung: Putra Jaya
0 komentar:
Posting Komentar