Kamis, 05 November 2015

TIGA FAKTOR PEMBENTUK KEPRIBADIAN

TIGA FAKTOR PEMBENTUK KEPRIBADIAN

  1. Jadilah manusia yang paling baik di sisi Allah.
  2. Jadilah manusia yang paling buruk dalam pandangan dirimu.
  3. Jadilah manusia biasa di hadapan orang lain.
Syekh Abdul Qadir Jailani berkata: "Bila engkau bertemu dengan seseorang, hendaknya engkau memandang dia itu lebih utama daripada dirimu dan katakan dalam hatimu: "Boleh jadi dia lebaih baik di sisi Allah daripada diriku ini, dan lebih tinggi derajatnya".

Jika bertemu dengan orang yang lebih kecil dan lebih muda umurnya daripada darimu, maka katakanlah daalam hatimu: "Boleh jadi orang kecil ini tidak banyak berbuat dosa kepada Allah, sedangkan aku adalah orang yang lebih banyak berbuat dosa kepada Allah, maka tidak diragukan lagi kalau derajat dirinya jauh lebih baik daripada diriku".

Bila dia orang yang lebih tua, maka hendaknya engkau mengatakan dalam hatimu: "Orang ini telah lebih dahulu beribadah kepada Allah daripada diriku".

Jika dia orang yang 'alim/ berilmu, maka katakan dalam hatimu: "Orang ini telah diberi Allah sesuatu yang tidak bisa aku raih, telah mendapatkan apa yang tidak bisa aku dapatkan, telah mengetahui apa yang tidak bisa aku ketahui, dan lebih mengamalkan ilmunya".

Bila dia orang yang bodoh, maka katakan dalam hatimu: " Orang ini durhaka kepada Allah karena kebodohannya, sedangkan aku durhaka kepadanya, padahal aku mengetahuinya. Aku tidak tahu dengan apa umurku akan Allah akhiri atau dengan apa umur orang bodoh itu akan Allah akhiri, apakah dengan husnul khatimah atau dengan suul khatimah.

Bila dia orang yang kafir, maka katakanlah dalam hatimu: " Aku tidak tahu, bisa jadi dia akan masuk Islam, lalu menyudahi seluruh amalnya dengan amal shalih, dan bisa jadi aku terjerumus menjadi kafir, lalu menyudahi seluruh amalku dengan amal yang buruk.

Dalam pandangan Islam semua manusia itu sama, tidak dibeda-bedakan karena status sosial, harta, tahta, keturunan, atau latar belakang pendidikannya. Manusia yang paling mulia derajatnya di sisi Allah adalah orang yang paling tinggi kadar ketaqwaannya di antara mereka. 


Al-Nashaaih al-'ibaad (Imam Nawawi al-Bantani)

0 komentar:

Posting Komentar