Sabtu, 02 Januari 2016

PROFIL MATAN

PROFIL MATAN

MATAN (Mahasiswa Ahlith Thariqah Al Mu’tabarah An Nahdliyyah) merupakan lajnah mandiri dari JATMAN (Jam’iyyah Ahlit Ath-Thari:qah Al-Mu’tabarah An-Nahdliyyah) digagas sejak tanggal 10 Oktober 2009 M/20 Syawwal 1430 H di Pekalongan dan baru dikukuhkan secara resmi pada oleh JATMAN pada muktamar XI JATMAN di Kabupaten Malang pada tanggal 10-14 Januari 2012 M/ 16-20 Shafar 1433 H. Sedangkan di Cirebon di deklarasikan dan dikukuhkan pada 26 April 2014 di kampus UNU Cirebon.
Gagasan untuk mendirikan MATAN ini muncul dari rasa prihatin atas kondisi sebagian besar mahasiswa di era sekarang ini yang dipandang kurang memiliki keseimbangan antara kemampuan intelektual mahasiswa dan spiritual mahasiswa, karena lebih mengutamakan pengasahan sisi intelektualnya, sementara sisi spiritualnya terabaikan. Sehingga banyak mahasiswa yang terjebak pada rasionalisme, pragmatisme, dan hedonisme. Selain itu, derasnya arus masuk gerakan-gerakan atau aliran-aliran keagamaan transnasional seperti wahabisme dan Hizbu At-Tahrir Indonesia (HTI) yang selalu berusaha untuk menghapus keberagaman keberagamaan di Indonesia dengan menghalalkan segala cara dan merongrong keberadaan Negara Kesatuan Republik Indonesia, semakin membuat kompleks problematika di wilayah spiritualitas mahasiswa karena nyatanya banyak mahasiswa yang belum banyak mengerti tentang Islam dan ingin belajar tentang Islam namun terjebak masuk ke dalam wahabisme dan Hizbu At-Tahrir Indonesia (HTI) dan ketika pulang malah menuduh keluarganya syirik, kafir, dan lain-lain.

Oleh karena itu, MATAN Cirebon dalam gerakannya berusaha melaksanakan gerakan-gerakan yang bersifat pengenalan akan ajaran Islam yang rahmatan lil ‘alamin sesuai dengan ajaran para salaf shalih ahli tasawwuf, dan tentu saja kegiatan-kegiatan pengenalan thariqah dan tasawwuf di kalangan generasi muda, serta menepis anggapan bahwa thariqah dan tasawwuf itu hanya untuk orang yang berumur di atas 40 tahun, dan thariqah dan tasawwuf itu penyebab kemunduran dan kejumudan ummat. MATAN Cirebon ingin membuktikan bahwa ahlith thariqah dan ahli tasawwuf itu tidak sekedar duduk sambil memutar tasbih, tapi juga bisa berfikir dan bertindak progresif. Maka tak heran jika MATAN Cirebon, selain aktif mengaji kitab tasawwuf setiap Hari Rabu Sore dan Jumat Kliwon, juga telah melaksanakan kegiatan-kegiatan yang mencerminkan Islam Rahmatan lil ‘Alamin dan peka zaman, seperti ikut serta dalam penanaman mangrove di pantai Losari Cirebon, peringatan hari pahlawan, pelaksanaan mawlid kebangsaan bersama Habib Luthfi bin Yahya, dan lain-lain.

0 komentar:

Posting Komentar