PROFIL MATAN
MATAN (Mahasiswa Ahlith Thariqah Al
Mu’tabarah An Nahdliyyah) merupakan lajnah mandiri dari JATMAN (Jam’iyyah Ahlit
Ath-Thari:qah Al-Mu’tabarah An-Nahdliyyah) digagas sejak tanggal 10 Oktober
2009 M/20 Syawwal 1430 H di Pekalongan dan baru dikukuhkan secara resmi pada
oleh JATMAN pada muktamar XI JATMAN di Kabupaten Malang pada tanggal 10-14
Januari 2012 M/ 16-20 Shafar 1433 H. Sedangkan di Cirebon di deklarasikan dan
dikukuhkan pada 26 April 2014 di kampus UNU Cirebon.
Gagasan untuk mendirikan MATAN ini muncul dari
rasa prihatin atas kondisi sebagian besar mahasiswa di era sekarang ini yang
dipandang kurang memiliki keseimbangan antara kemampuan intelektual mahasiswa
dan spiritual mahasiswa, karena lebih mengutamakan pengasahan sisi
intelektualnya, sementara sisi spiritualnya terabaikan. Sehingga banyak
mahasiswa yang terjebak pada rasionalisme, pragmatisme, dan hedonisme.
Selain itu, derasnya arus masuk
gerakan-gerakan atau aliran-aliran keagamaan transnasional seperti wahabisme
dan Hizbu At-Tahrir Indonesia (HTI) yang selalu berusaha untuk
menghapus keberagaman keberagamaan di Indonesia dengan menghalalkan segala cara
dan merongrong keberadaan Negara Kesatuan Republik Indonesia, semakin membuat
kompleks problematika di wilayah spiritualitas mahasiswa karena nyatanya banyak
mahasiswa yang belum banyak mengerti tentang Islam dan ingin belajar tentang
Islam namun terjebak masuk ke dalam wahabisme dan Hizbu At-Tahrir
Indonesia (HTI) dan ketika pulang malah menuduh keluarganya syirik, kafir,
dan lain-lain.
Oleh karena itu, MATAN Cirebon dalam
gerakannya berusaha melaksanakan gerakan-gerakan yang bersifat pengenalan akan
ajaran Islam yang rahmatan lil ‘alamin sesuai dengan ajaran para salaf
shalih ahli tasawwuf, dan tentu saja kegiatan-kegiatan pengenalan thariqah dan
tasawwuf di kalangan generasi muda, serta menepis anggapan bahwa thariqah dan
tasawwuf itu hanya untuk orang yang berumur di atas 40 tahun, dan thariqah dan
tasawwuf itu penyebab kemunduran dan kejumudan ummat. MATAN Cirebon ingin
membuktikan bahwa ahlith thariqah dan ahli tasawwuf itu tidak sekedar duduk
sambil memutar tasbih, tapi juga bisa berfikir dan bertindak progresif. Maka
tak heran jika MATAN Cirebon,
selain aktif mengaji kitab tasawwuf setiap Hari Rabu Sore dan Jumat Kliwon,
juga telah melaksanakan kegiatan-kegiatan yang mencerminkan Islam Rahmatan
lil ‘Alamin dan peka zaman, seperti ikut serta dalam penanaman mangrove di
pantai Losari Cirebon, peringatan hari pahlawan, pelaksanaan mawlid kebangsaan
bersama Habib Luthfi bin Yahya, dan lain-lain.
0 komentar:
Posting Komentar